Hadits Arbain Nawawi adalah kumpulan 42 hadits pilihan yang disusun oleh Imam Nawawi, seorang ulama besar dalam mazhab Syafi'i. Kumpulan hadits ini mencakup berbagai aspek penting dalam agama Islam, mulai dari akidah, ibadah, akhlak, hingga muamalah.
Imam Nawawi memilih hadits-hadits ini karena kandungannya yang sangat mendasar dan menjadi pondasi dalam memahami agama Islam. Beliau berkata: "Setiap muslim hendaknya mengetahui hadits-hadits ini, karena ia mencakup berbagai hal yang penting."
‘An amīril-mu’minīna abī ḥafṣin ‘umara binil-khaṭṭābi raḍiyallāhu ‘anhu qāla: sami‘tu rasūlallāhi ṣallallāhu ‘alaihi wa sallama yaqūlu: "Innamal-a‘mālu bin-niyyāti, wa innamā likullimri’in mā nawā, faman kānat hijratuhu ilallāhi wa rasūlihī fa-hijratuhu ilallāhi wa rasūlihī, wa man kānat hijratuhu li-dunyā yuṣībuhā awimra’atin yankiḥuhā fa-hijratuhu ilā mā hājara ilaih."
Terjemahan:
Dari Amirul Mukminin Abu Hafs Umar bin Al-Khaththab radhiyallahu ‘anhu, ia berkata: Aku mendengar Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda: "Sesungguhnya amal perbuatan itu tergantung niatnya, dan setiap orang akan mendapatkan sesuai dengan apa yang diniatkannya. Barangsiapa yang hijrahnya karena Allah dan Rasul-Nya, maka hijrahnya itu kepada Allah dan Rasul-Nya. Dan barangsiapa yang hijrahnya karena dunia yang ingin diraihnya atau karena wanita yang ingin dinikahinya, maka hijrahnya itu kepada apa yang dia tuju."
Perawi: عمر بن الخطاب رضي الله عنه Sumber: رواه البخاري ومسلم
‘An ‘umara raḍiyallāhu ‘anhu aiḍan qāla: bainamā naḥnu julūsun ‘inda rasūlillāhi ṣallallāhu ‘alaihi wa sallama żāta yaumin iḏ ṭala‘a ‘alainā rajulun shadīdu bayāḍith-thiyābi shadīdu sawādish-sha‘ri lā yurā ‘alaihi aṡarus-safari wa lā ya‘rifuhū minnā aḥadun ḥattā jalasa ilan-nabiyyi ṣallallāhu ‘alaihi wa sallama fa-asnada rukbataini ilā rukbataini wa waḍa‘a kaffaihi ‘alā fakhiżaihi wa qāla: yā muḥammadu akhbirnī ‘anil-islām, faqāla rasūlullāhi ṣallallāhu ‘alaihi wa sallama: al-islāmu an tashhada an lā ilāha illallāhu wa anna muḥammadan rasūlullāhi, wa tuqīmaṣ-ṣalāta, wa tu’tiya z-zakāta, wa taṣūma ramaḍāna, wa taḥujjal-baita ini staṭa‘ta ilaihi sabīlā. Qāla: ṣadaqta. Qāla: fa-akhbirnī ‘anil-īmān, qāla: an tu’mina billāhi, wa malā’ikatihī, wa kutubihī, wa rusulihī, wal-yaumil-ākhiri, wa tu’mina bil-qadari khairihī wa sharrihī. Qāla: ṣadaqta. Qāla: fa-akhbirnī ‘anil-iḥsān, qāla: an ta‘budallāha ka-annaka tarāhu, fa-in lam takun tarāhu fa-innahū yarāka. Qāla: fa-akhbirnī ‘anis-sā‘ati, qāla: mal-mas’ūlu ‘anhā bi-a‘lama minas-sā’ili. Qāla: fa-akhbirnī ‘an amārātihā, qāla: an talidal-amatu rabbatahā, wa an taral-ḥufātal-‘urātal-‘ālata ri‘ā’ash-sha’i yataṭāwalūna fil-bunyān. Ṡummānṭalaqa fa-labitha malīyan ṡumma qāla: yā ‘umaru a-tadrī manis-sā’ilu? Qultu: allāhu wa rasūluhū a‘lamu. Qāla: fa-innahū jibrīlu atākum yu‘allimukum dīnakum.
Terjemahan:
Dari Umar radhiyallahu 'anhu juga, ia berkata: "Suatu hari ketika kami duduk di dekat Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam, tiba-tiba muncul seorang laki-laki yang sangat putih pakaiannya, sangat hitam rambutnya, tidak terlihat padanya bekas perjalanan, dan tidak ada seorang pun dari kami yang mengenalnya. Hingga ia duduk di hadapan Nabi shallallahu 'alaihi wa sallam, lalu menyandarkan lututnya kepada lutut Nabi dan meletakkan kedua telapak tangannya di atas paha Nabi, kemudian berkata: 'Wahai Muhammad, beritahukan kepadaku tentang Islam.' Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam menjawab: 'Islam adalah engkau bersaksi bahwa tidak ada ilah yang berhak disembah selain Allah, dan bahwa Muhammad adalah utusan Allah, menegakkan shalat, menunaikan zakat, berpuasa di bulan Ramadhan, dan berhaji ke Baitullah jika engkau mampu.' Ia berkata: 'Engkau benar.' Kemudian ia bertanya: 'Beritahukan kepadaku tentang iman.' Beliau menjawab: 'Iman adalah engkau beriman kepada Allah, malaikat-malaikat-Nya, kitab-kitab-Nya, rasul-rasul-Nya, hari akhir, dan beriman kepada takdir yang baik maupun yang buruk.' Ia berkata: 'Engkau benar.' Kemudian ia bertanya: 'Beritahukan kepadaku tentang ihsan.' Beliau menjawab: 'Ihsan adalah engkau beribadah kepada Allah seakan-akan engkau melihat-Nya. Jika engkau tidak melihat-Nya, maka sesungguhnya Dia melihatmu.' Ia bertanya: 'Beritahukan kepadaku tentang hari kiamat.' Beliau menjawab: 'Yang ditanya tidak lebih tahu daripada yang bertanya.' Ia bertanya: 'Beritahukan kepadaku tentang tanda-tandanya.' Beliau menjawab: 'Jika seorang budak perempuan melahirkan tuannya, dan jika engkau melihat orang-orang yang tidak beralas kaki, tidak berpakaian, miskin, penggembala kambing, saling berlomba dalam membangun bangunan yang tinggi.' Kemudian orang itu pergi dan aku diam sebentar. Lalu beliau bersabda: 'Wahai Umar, tahukah engkau siapa yang bertanya tadi?' Aku menjawab: 'Allah dan Rasul-Nya yang lebih mengetahui.' Beliau bersabda: 'Itu adalah Jibril yang datang kepada kalian untuk mengajarkan agama kalian.'"
Perawi: عمر بن الخطاب رضي الله عنه Sumber: رواه مسلم
‘An abī ‘abdir-raḥmāni ‘abdillāhi bin ‘umara binil-khaṭṭābi raḍiyallāhu ‘anhumā qāla: sami‘tu rasūlallāhi ṣallallāhu ‘alaihi wa sallama yaqūlu: "Buniyal-islāmu ‘alā khamsin: shahādati an lā ilāha illallāhu wa anna muḥammadan rasūlullāhi, wa iqāmiṣ-ṣalāti, wa ītā’iz-zakāti, wa ḥajjil-baiti, wa ṣawmi ramaḍān."
Terjemahan:
Dari Abu Abdurrahman Abdullah bin Umar bin Al-Khaththab radhiyallahu 'anhuma, ia berkata: Aku mendengar Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam bersabda: "Islam dibangun di atas lima perkara: persaksian bahwa tidak ada ilah yang berhak disembah selain Allah dan bahwa Muhammad adalah utusan Allah, mendirikan shalat, menunaikan zakat, berhaji ke Baitullah, dan berpuasa di bulan Ramadhan."
Perawi: عبد الله بن عمر رضي الله عنهما Sumber: رواه البخاري ومسلم
‘An abī ‘abdir-raḥmāni ‘abdillāhi bin mas‘ūdin raḍiyallāhu ‘anhu qāla: ḥaddathanā rasūlullāhi ṣallallāhu ‘alaihi wa sallama wa huwaṣ-ṣādiqul-maṣdūqu: "Inna aḥadakum yujma‘u khalquhū fī baṭni ummihī arba‘īna yauman nuṭfatan, ṡumma yakūnu ‘alaqatan miṡla żālika, ṡumma yakūnu muḍghatan miṡla żālika, ṡumma yursalu ilaihil-malaku fayanfukhu fīhir-rūḥa wa yu’maru bi-arba‘i kalimātin: bi-kitbi rizqihī wa ajalihī wa ‘amalihī wa shaqīyin au sa‘īdin, fa-wallāhil-lażī lā ilāha ghairuhū inna aḥadakum la-ya‘malu bi-‘amali ahlil-jannati ḥattā mā yakūnu bainahū wa bainahā illā żirā‘un fa-yasbiqu ‘alaihil-kitābu fa-ya‘malu bi-‘amali ahlin-nāri fa-yadkhulahā, wa inna aḥadakum la-ya‘malu bi-‘amali ahlin-nāri ḥattā mā yakūnu bainahū wa bainahā illā żirā‘un fa-yasbiqu ‘alaihil-kitābu fa-ya‘malu bi-‘amali ahlil-jannati fa-yadkhulahā."
Terjemahan:
Dari Abu Abdurrahman Abdullah bin Mas'ud radhiyallahu 'anhu, ia berkata: Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam yang benar dan dibenarkan menceritakan kepada kami: "Sesungguhnya setiap kalian dikumpulkan penciptaannya dalam rahim ibunya selama empat puluh hari berupa nutfah, kemudian menjadi 'alaqah (segumpal darah) selama itu pula, kemudian menjadi mudhghah (segumpal daging) selama itu pula, kemudian diutuslah malaikat kepadanya untuk meniupkan ruh dan diperintahkan untuk mencatat empat hal: rezekinya, ajalnya, amalnya, dan celaka atau bahagianya. Demi Allah yang tidak ada ilah yang berhak disembah selain-Nya, sesungguhnya ada di antara kalian yang mengerjakan amalan penghuni surga hingga jarak antara dirinya dan surga hanya sehasta, namun telah ditetapkan baginya ketentuan takdir, lalu ia mengerjakan amalan penghuni neraka sehingga ia memasukinya. Dan sesungguhnya ada di antara kalian yang mengerjakan amalan penghuni neraka hingga jarak antara dirinya dan neraka hanya sehasta, namun telah ditetapkan baginya ketentuan takdir, lalu ia mengerjakan amalan penghuni surga sehingga ia memasukinya."
Perawi: عبد الله بن مسعود رضي الله عنه Sumber: رواه البخاري ومسلم
Dari Ummul Mukminin Ummu Abdullah Aisyah radhiyallahu 'anha, ia berkata: Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam bersabda: "Barangsiapa yang mengada-ada dalam urusan (agama) kami ini sesuatu yang bukan darinya, maka itu tertolak."
Perawi: عائشة رضي الله عنها Sumber: رواه البخاري ومسلم
‘An abī ‘abdillāhin-nu‘māni bni basyīrin raḍiyallāhu ‘anhumā qāla: sami‘tu rasūlallāhi ṣallallāhu ‘alaihi wa sallama yaqūlu: "Innal-ḥalāla bayyinun wa innal-ḥarāma bayyinun, wa bainahumā musytabihātun lā ya‘lamuhunna kathīrun minan-nāsi, famanittaqasy-shubuhāti stabra’a li-dīnihī wa ‘irḍihī, wa man waqa‘a fīsy-shubuhāti waqa‘a fil-ḥarāmi, kar-rā‘ī yar‘ā ḥawalal-ḥimā yūshiku an yarta‘a fīhī, alā wa inna likulli malikin ḥimā, alā wa inna ḥimallāhi maḥārimuhū, alā wa inna fīl-jasadi muḍghatan iḍā ṣalaḥat ṣalaḥal-jasadu kulluhū, wa iḍā fasadat fasadal-jasadu kulluhū, alā wa hiyal-qalbu."
Terjemahan:
Dari Abu Abdullah An-Nu'man bin Basyir radhiyallahu 'anhuma, ia berkata: Aku mendengar Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam bersabda: "Sesungguhnya yang halal itu jelas dan yang haram itu jelas. Di antara keduanya terdapat perkara-perkara syubhat (samar) yang tidak diketahui oleh kebanyakan manusia. Barangsiapa yang menjauhi syubhat, maka ia telah menyelamatkan agama dan kehormatannya. Barangsiapa yang terjatuh dalam syubhat, maka ia telah terjatuh dalam yang haram, seperti penggembala yang menggembala di sekitar batas tanah larangan, hampir-hampir ia memasuki tanah larangan itu. Ketahuilah, setiap raja memiliki batas larangan. Ketahuilah, batas larangan Allah adalah apa-apa yang diharamkan-Nya. Ketahuilah, dalam tubuh terdapat segumpal daging, jika ia baik maka baiklah seluruh tubuh, dan jika ia rusak maka rusaklah seluruh tubuh. Ketahuilah, ia adalah hati."
Perawi: النعمان بن بشير رضي الله عنهما Sumber: رواه البخاري ومسلم
‘An abī ruqayyata tamīmi bni ausid-dāriyyi raḍiyallāhu ‘anhu qāla: qālan-nabiyyu ṣallallāhu ‘alaihi wa sallama: "Ad-dīnu an-naṣīḥah." Qulnā: liman? Qāla: "Lillāhi, wa li-kitābihī, wa li-rasūlihī, wa li-a’immatil-muslimīna, wa ‘āmmatihim."
Terjemahan:
Dari Abu Ruqayyah Tamim bin Aus Ad-Dari radhiyallahu 'anhu, ia berkata: Nabi shallallahu 'alaihi wa sallam bersabda: "Agama adalah nasihat." Kami bertanya: "Untuk siapa?" Beliau menjawab: "Untuk Allah, kitab-Nya, rasul-Nya, para pemimpin kaum muslimin, dan kaum muslimin secara umum."
Perawi: تميم بن أوس الداري رضي الله عنه Sumber: رواه مسلم